Pages - Menu

Minggu, 19 Oktober 2014

Javascript

1.      Pengertian Javascript


       JavaScript adalah sekumpulan perintah khusus yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web yang lebih responsif dan interaktif. JavaScript merupakan bahasa script yang dicantumkan pada sebuah halaman web dan dijalankan pada penjelajah web (web browser). JavaScript terutama terkenal karena penggunaannya di halaman web yang memberikan kemampuan tambahan  pada HTML dengan mengizinkan pengeksekusian perintah di sisi user (penjelajah web), bukan di sisi server web.       

2.      Sejarah Javascript

JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript. Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript. JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX. JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX. Asynchronous JavaScript and XMLHTTP, atau disingkat AJAX, adalah suatu teknik pemrograman berbasis web untuk menciptakan aplikasi web interaktif. Tujuannya adalah untuk memindahkan sebagian besar interaksi pada komputer web surfer, melakukan pertukaran data dengan server di belakang layar, sehingga halaman web tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap kali seorang pengguna melakukan perubahan.
Beberapa contoh penggunaan Javascript untuk AJAX adalah:

a.       Membuat teks berputar atau bergulir
b.      Membuat bagian dari suatu bentuk terlihat atau tidak terlihat. Sebagai contoh, dalam sebuah formulir pemesanan, jika pengguna kutu kotak centang “menyampaikan kepada alamat yang berbeda”, bagian ekstra dengan kotak teks dengan streetname pengiriman, nomor, dan tempat dapat dibuat terlihat.
c.       Drop down menu.
d.      Mengambil informasi tambahan dari server (Ajax) untuk sebagian me-refresh halaman.
e.       Memvalidasi input pengguna pada formulir.
f.       Perhitungan tanpa perlu kembali ke server.
g.      Menentukan jenis browser.
jelas beberapa informasi dari jenis tertentu dari pengguna, seperti alamat email dari bot.
     Bahasa server-side seperti PHP atau Perl adalah cara terbaik untuk memodifikasi halaman sebelum loading, meskipun ada beberapa kasus Server-JavaScript (SJS). Tidak semua browser memiliki juru JavaScript (seperti browser hanya teks Lynx), atau menjalankan versi terbaru. Selain itu, beberapa pengguna mematikan kemampuan JavaScript dengan pilihan. Umumnya, halaman web harus menggunakan JavaScript untuk meningkatkan pengalaman pengguna, bukan bergantung padanya. Hal ini sering disebut sebagai degradasi anggun yaitu jika pengguna telah dimatikan JavaScript, halaman harus selalu masih beban, menyajikan informasi yang sama tetapi tanpa fungsi tambahan yang disediakan oleh JavaScript.

       Javasript dapat dijalankan pada sistem operassi saja karena javascript tidak bergantung dengan platform maksudnya dapat dijalankan disembarang sisitem operasi sama halnya dengan java tanpa terkecuali dimana  sistem operasi tersebut memiliki web browser yang dapat mendukung jalannya javascript pada browser.
3.    Perbedaan Javascript dan Java
       Javascript berbeda dengan java karena  Java merupakan bahasa pemrograman yang di desain untuk eksekusi cepat dan keamanan penulisan. Mengenai keamanan penulisan terlihat dari dimungkinkanya perintah “int” pada sebuah refrensi objek atau untuk mengambil ruang memori khusus dengan cara mengurangi jumlah kode byte java. Program java juga memerlukan metode yang eksklusif . java juga merlukan perlengkapan untuk melakukan deklarasi kelas, metode penulisan, dan memastikan keamanan penulisan. Hal ini menjadikan program java tampak kompleks dan kurang user friendly sehingga cendrung membutuhkan sebuah hierarki atau sejumlah kumpulan objek. Sebaliknya, JavaScript memiliki kemampuan tinggi meskipun hanya dituliskan. Dalam beberapa baris perintah dinamis saja, hal itu terlihat dalam program hyper talk atau dBase bahasa pemrograman script ini juga dilengkapi alat alat yang dapat memudahkan para pengguna dari berbagai kalangan. Diantaranya adanya syntax yang mudah, fungsi-fungsi khusus yang terpasang, dan kebutuhan minimal yang diperlukan dalam membuat sebuah objek. Berikut tabel perbedaan Javascript dan Java.
JAVASCRIPT
JAVA
Diinterpretasikan oleh client
Dikompilasi dan dijalankan oleh client
Kodenya berintegrasi dalam dokumen HTML
Hasilnya berupa Applet yang dipanggil dalam dokumen HTML
Tipe variabel data tidak dideklarasikan
Tipe variabel data harus dideklarasikan.
Bekerja terbatas pada element HTML
Tidak mampu mengakses objek dan fungsionalitas browser
Mampu mengakses objek dan fungsionalitas browser
Berorientasi objek (Object Oriented Programming). Applet berisi kelas objek dengan pewarisan.
Berbasis objek (Object-Based Programming. Tidak terdapat kelas dan pewarisan       

Tabel 2.0 Perbedaan Javascript dan Java


3.    Penulisan Javascript

a.      Kode Javascript biasanya dituliskan dalam bentuk fungsi yang ditaruh di tag <head> yang dibuka dengan tag  <script type=”teks/javascript”>.

<script type=”teks/javascript”>
alert(“Halo Dunia!”);
</script>

b.      Kode Javascript juga bisa diletakkan di file tersendiri yang berekstensi .js (singkatan dari JavaScript). Untuk memanggil kode JavaScript yang terdapat di file sendiri, di bagian awal <head> harus ditentukan dahulu nama file .js yang dimaksud menggunakan contoh kode seperti berikut:

                  <script type=”teks/javascript” src=”alamat.js”>
 </script>

c.        Script pada bagian head

      Script ini akan dieksekusi ketika dipanggil (biasanya berbentuk function) atau dipanggil berdasarkan trigger pada event tertentu. Peletakkan script di head akan menjamin skrip di load terlebih dahulu sebelum digunakan (dipanggil).
<html>
         <head>
<script type=”teks/javascript”>
                …
</script>
       </head>
</html>

d.       Script pada Body

   Script ini dieksekusi ketika halaman di-load sampai di bagian <body>. Ketika menempatkan script pada bagian <body> berarti antara isi dan JavaScript dijadikan satu bagian.
<html>
           <head>
</head>
            <body>
<script type=”teks/javascript”>
            …
</script>
                        </body>
</html>
Jumlah Javascript di <head> dan <body> yang ditempatkan pada dokumen tidak terbatas.

e.       External Javascript

       Terkadang ada yang menginginkan menjalankan JavaScript yang sama dalam beberapa kali pada halaman yang berbeda, tetapi tidak mau disibukkan jika harus menulis ulang script yang diinginkan di setiap halaman. Maka JavaScript dapat ditulis di file secara eksternal. Jadi, antara dokumen HTML dan JavaScript dipisahkan, kemudian berkas tersebut dipanggil dari dokumen HTML. Berkas JavaScript tersebut disimpan dengan ekstensi .js.
JavaScript : js/xxx.js document.write(“pesan ini tampil ketika halaman diload”);
Untuk menggunakan eksternal JavaScript (.js) dipakai atribut “src” pada tag <script> pada halaman HTML-nya.
<html>
            <head>
</head>
            <body>
<script src=”xxx.js”>
                </script>
     <p>Script di atas berada di berkas “xx.js” (eksternal) </p>
           </body>
</html>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar